PROFIL SAKELID SIMA MAUNG




SAKELID SIMA MAUNG adalah Seni Beladiri Pencak Silat, yg bersifat Progresif artinya metode pembelajaran / pengembangan di Sakelid Sima Maung mengikuti metode pembelajaran yg sifatnya terkini atau up-to-date, sedangkan Nilai Ajaran tradisinya tetap dipelihara dan terpelihara sesuai dengan aslinya.

SAKELID SIMA MAUNG memodifikasi antara Tradisi dan Modernisasi sehingga terbentuk management organisasi, administrasi sehingga di Sakelid Sima Maung diberlakukan tingkatan dalam proses pembelajarannya Karena sifatnya TRADISI, maka dalam hal beladiri di Sakelid Sima Maung semuanya ada karena sifatnya yg tradisi 'unik, antik, Dan kuno'


Visinya adalah :

Melestarikan dan mengembangkan pencak silat sehingga menjadi kebanggaan dan jati diri Bangsa Indonesia.

Misi :

1. Melestarikan seni beladiri tradisional pencak silat sebagai warisan budaya bangsa agar dapat diwariskan kembali kepada generasi mendatang.

2. Mengembangkan pencak silat baik secara kualitas dan kuantitas yang disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan ciri khas pencak silat.

3. Meningkatkan kesejahteraan para praktisi pencak silat melalui pencak silat itu sendiri.
 TEKNIK BELADIRI SAKELID SIMA MAUNG 

Keilmuan SENI BELADIRI PENCAK SILAT SAKELID SIMA MAUNG merupakan perpaduan dari aliran besar di Jawa Barat dan Sumatra Barat, yaitu dari aliran-aliran sumber pencak silat di Jawa Barat yang dikenal dengan aliran Cimande (yang didirikan oleh Eyang Kahir pada tahun 1700 – 1789), aliran Cikalong (yang didirikan oleh H. Ibrahim pada tahun 1816 – 1906, perpaduan dari aliran Cimande dengan aliran yang dibawa dari Sumatera Barat oleh Bang Kari dan Bang Madi yang lebih dikenal dengan aliran Kari Madi), aliran Syabandar (yang didirikan oleh Haji Kosim pada tahun 1766-1880), aliran Sera (yang didirikan oleh Bapa Sera, dan Aliran Betawi.